Anggota Kongres AS: Versi baru Libra masih dianggap sebagai sekuritas, sikap regulasi tidak melunak

Baru-baru ini, seorang anggota dewan kota Houston, Texas, sekaligus anggota Komite Layanan Keuangan DPR, memberikan pandangannya tentang versi terbaru proyek Libra. Dia menunjukkan bahwa meskipun Libra telah diperbarui, pada dasarnya itu masih merupakan aset yang memperoleh nilai dari "Keranjang Mata Uang". Menurutnya, berdasarkan standar uji Howey, Libra masih termasuk dalam kategori sekuritas. Anggota dewan tersebut membantah klaim bahwa pembaruan terbaru Libra secara fundamental mengubah sifat sekuritas dari stablecoin-nya.

Terkait pengumuman dari salah satu raksasa media sosial dan Yayasan Libra mengenai revisi terbaru Libra, anggota dewan ini menyatakan: "Masih ada banyak pertanyaan yang belum terjawab mengenai mengapa perlu mengembangkan suatu koin kripto, dan bagaimana hal itu akan memengaruhi ekonomi global dan konsumen. Saya akan terus berusaha memastikan bahwa Komisi Sekuritas dan Bursa dapat mengatur aset semacam itu sesuai dengan undang-undang sekuritas yang berlaku."

Pernyataan ini mencerminkan perhatian dan sikap hati-hati yang terus-menerus dari beberapa pembuat kebijakan terhadap proyek cryptocurrency. Meskipun proyek Libra telah mengalami banyak penyesuaian, namun masih menghadapi berbagai tantangan di tingkat regulasi. Otoritas regulasi tampaknya lebih cenderung memandangnya sebagai alat keuangan yang memerlukan pengawasan ketat, bukan sekadar inovasi teknologi.

Kontroversi ini menyoroti betapa kompleksnya hubungan antara inovasi dan regulasi dalam dunia cryptocurrency yang berkembang pesat. Seiring dengan evolusi terus-menerus dari cryptocurrency dan teknologi blockchain, kerangka hukum dan regulasi yang relevan juga perlu diperbarui untuk menghadapi tantangan dan peluang yang ditawarkan oleh bentuk keuangan yang muncul.