Industri Web3 Masuk Era Korporatisasi: Dari Idealisme ke Bisnis Praktis
Industri Web3 sedang mengalami transformasi penting. Model pengembangan yang dulunya berfokus pada konsep desentralisasi, secara bertahap beralih ke arah perusahaan yang lebih memperhatikan kemampuan profitabilitas yang nyata dan operasi yang terstruktur. Transformasi ini terutama didorong oleh tiga faktor: pendalaman pemahaman peserta pasar, kejelasan kerangka regulasi, dan masuknya modal keuangan tradisional.
Dalam tahap baru ini, proyek Web3 tidak lagi hanya diakui berdasarkan potensi masa depan, tetapi perlu menunjukkan hasil bisnis yang nyata. Beberapa proyek telah mulai menghasilkan pendapatan yang signifikan dan mendapatkan perhatian pasar, menandakan bahwa industri sedang beralih dari idealisme ke pragmatisme.
Meski begitu, Web3 tetap peka terhadap narasi yang kuat. Sebagai sebuah sistem ekonomi perhatian yang dipimpin oleh para peserta, beberapa kata kunci atau konsep masih dapat memicu perhatian luas dan mendorong kenaikan harga jangka pendek. Namun, model yang hanya bergantung pada ekspektasi ini sulit untuk bertahan, dan kenaikan harga menjadi jauh lebih terbatas dibandingkan sebelumnya.
Untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan pengembangan baru, proyek Web3 sedang mengadopsi strategi ekspansi perusahaan tradisional. Di satu sisi, melalui akuisisi, mereka mencapai integrasi vertikal, seperti Jupiter yang mengakuisisi beberapa aplikasi ekosistem Solana untuk mengintegrasikan fungsi perdagangan; di sisi lain, mereka mencari integrasi institusional melalui IPO, seperti rencana penawaran umum perdana Circle dan Coinbase. Langkah-langkah ini mencerminkan bahwa proyek-proyek tersebut sedang beralih dari fase eksperimen teknologi menuju struktur perusahaan yang matang.
Transformasi ini bukanlah penyimpangan dari cita-cita yang ada, melainkan lebih menekankan pada perlindungan investor, akuntabilitas operasional, dan kepercayaan pasar, serta elemen-elemen yang diperlukan untuk pengembangan jangka panjang, sambil tetap mempertahankan semangat inovasi. Industri Web3 sedang berusaha untuk menjembatani kesenjangan antara cita-cita dan realitas, serta meletakkan dasar untuk aplikasi pasar yang lebih luas.
Di masa depan, proyek Web3 akan perlu mencari keseimbangan antara prinsip desentralisasi dan keberlanjutan bisnis. Bagaimana membangun model profit yang solid sambil menjaga inovasi teknologi akan menjadi kunci perkembangan industri. Proses korporatisasi ini layak untuk terus diperhatikan, karena tidak hanya menyangkut masa depan Web3 itu sendiri, tetapi juga dapat memiliki dampak yang mendalam pada keseluruhan pola ekonomi digital.
This page may contain third-party content, which is provided for information purposes only (not representations/warranties) and should not be considered as an endorsement of its views by Gate, nor as financial or professional advice. See Disclaimer for details.
7 Suka
Hadiah
7
5
Bagikan
Komentar
0/400
SatoshiNotNakamoto
· 18jam yang lalu
Rasa bisnis terlalu kuat... Tulus itu yang terbaik.
Web3 beralih ke transformasi perusahaan: dari idealisme ke praktis bisnis
Industri Web3 Masuk Era Korporatisasi: Dari Idealisme ke Bisnis Praktis
Industri Web3 sedang mengalami transformasi penting. Model pengembangan yang dulunya berfokus pada konsep desentralisasi, secara bertahap beralih ke arah perusahaan yang lebih memperhatikan kemampuan profitabilitas yang nyata dan operasi yang terstruktur. Transformasi ini terutama didorong oleh tiga faktor: pendalaman pemahaman peserta pasar, kejelasan kerangka regulasi, dan masuknya modal keuangan tradisional.
Dalam tahap baru ini, proyek Web3 tidak lagi hanya diakui berdasarkan potensi masa depan, tetapi perlu menunjukkan hasil bisnis yang nyata. Beberapa proyek telah mulai menghasilkan pendapatan yang signifikan dan mendapatkan perhatian pasar, menandakan bahwa industri sedang beralih dari idealisme ke pragmatisme.
Meski begitu, Web3 tetap peka terhadap narasi yang kuat. Sebagai sebuah sistem ekonomi perhatian yang dipimpin oleh para peserta, beberapa kata kunci atau konsep masih dapat memicu perhatian luas dan mendorong kenaikan harga jangka pendek. Namun, model yang hanya bergantung pada ekspektasi ini sulit untuk bertahan, dan kenaikan harga menjadi jauh lebih terbatas dibandingkan sebelumnya.
Untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan pengembangan baru, proyek Web3 sedang mengadopsi strategi ekspansi perusahaan tradisional. Di satu sisi, melalui akuisisi, mereka mencapai integrasi vertikal, seperti Jupiter yang mengakuisisi beberapa aplikasi ekosistem Solana untuk mengintegrasikan fungsi perdagangan; di sisi lain, mereka mencari integrasi institusional melalui IPO, seperti rencana penawaran umum perdana Circle dan Coinbase. Langkah-langkah ini mencerminkan bahwa proyek-proyek tersebut sedang beralih dari fase eksperimen teknologi menuju struktur perusahaan yang matang.
Transformasi ini bukanlah penyimpangan dari cita-cita yang ada, melainkan lebih menekankan pada perlindungan investor, akuntabilitas operasional, dan kepercayaan pasar, serta elemen-elemen yang diperlukan untuk pengembangan jangka panjang, sambil tetap mempertahankan semangat inovasi. Industri Web3 sedang berusaha untuk menjembatani kesenjangan antara cita-cita dan realitas, serta meletakkan dasar untuk aplikasi pasar yang lebih luas.
Di masa depan, proyek Web3 akan perlu mencari keseimbangan antara prinsip desentralisasi dan keberlanjutan bisnis. Bagaimana membangun model profit yang solid sambil menjaga inovasi teknologi akan menjadi kunci perkembangan industri. Proses korporatisasi ini layak untuk terus diperhatikan, karena tidak hanya menyangkut masa depan Web3 itu sendiri, tetapi juga dapat memiliki dampak yang mendalam pada keseluruhan pola ekonomi digital.