Bitcoin memulai minggu ini dengan mencetak rekor tertinggi baru, mencapai puncak 123.000 dolar. Namun, bagi para investor yang masih belum "menarik pelatuk", ini adalah kabar buruk. Menghadapi lonjakan ini, penulis "Rich Dad Poor Dad" Robert Kiyosaki kemarin (14) mengungkapkan di platform X bahwa ia jarang mengatakan akan memperlambat rencana pembelian Bitcoin, menunggu kejelasan arah ekonomi sebelum membuat keputusan. Ia mengingatkan para investor dengan pepatah Wall Street "Pigs get fat, Hogs get slaughtered" (Babi kecil akan gemuk, Babi besar akan disembelih), agar tidak menjadi babi yang terlalu serakah di pasar.
Peringatan Kiyosaki: Bitcoin memang bagus, tetapi jangan terlalu mengejar harga tinggi
Kiyosaki mengungkapkan di platform X: "Bitcoin telah menembus 120.000 dolar AS! Bagi mereka yang sudah memiliki Bitcoin, ini adalah berita yang luar biasa. Namun bagi mereka yang... apapun alasannya... tetap tidak pernah 'menarik pelatuk', ini adalah berita buruk. Mereka sekarang tidak memiliki apa-apa."
Dia kemudian mengutip pepatah Wall Street: "Babi kecil akan menjadi gemuk, babi besar akan disembelih." Dan menyatakan: "Saya akan membeli satu Bitcoin lagi, agar saya bisa menjadi 'lebih gemuk'. Kemudian saya tidak akan membeli lagi... setidaknya sampai saya melihat dengan jelas ke mana arah ekonomi." Kiyosaki menekankan, meskipun Bitcoin melambung hingga 200 ribu, bahkan 1 juta dolar tentu sangat menggoda, tetapi dia tidak ingin menjadi "babi gemuk yang disembelih."
Dia menyarankan investor yang belum mulai memiliki Bitcoin, untuk memulai dari unit yang sangat kecil, bahkan bisa mulai dari satu Satoshi. Ini mencerminkan pengakuannya terhadap nilai jangka panjang Bitcoin, tetapi sekaligus memperingatkan risiko mengejar harga pada puncak pasar secara membabi buta.
Strategi Kas Buffett: Menunggu Peluang Saat Pasar Anjlok
Kiyosaki secara khusus menyebutkan dalam tulisannya bahwa raja saham Warren Buffett saat ini "hampir mengosongkan sahamnya, memegang 350 miliar dolar dalam bentuk uang tunai," yang mengisyaratkan bahwa Buffett sedang menunggu pasar jatuh, bersiap untuk membeli pada harga rendah.
Dia menulis: "Ingat: Warren Buffett sekarang tidak memiliki saham, memegang 350 miliar dolar dalam bentuk tunai. Saya ragu dia sedang menunggu seluruh dunia runtuh... lalu dia akan memegang uang tunai, kembali untuk mengambil aset terbaik."
Meskipun menurut laporan Bloomberg, Buffett sebenarnya masih memiliki banyak saham, tetapi tingkat kasnya memang mencapai level tertinggi baru, mencerminkan kewaspadaannya terhadap ketidakpastian ekonomi global di masa depan. Kiyosaki percaya bahwa sekarang adalah waktu untuk menjadi lebih pintar, dan jika Anda cukup pintar, cukup sabar, mau belajar, dan tetap waspada, ini adalah gelombang "kesempatan untuk menjadi kaya" yang terbaik.
Pasar selalu memiliki peluang, kuncinya adalah "bagaimana menunggu"
Postingan Kiyosaki mencerminkan suasana pasar yang tinggi saat ini, tetapi juga mengingatkan para investor: dalam pasar modal, setiap kecemasan "tidak masuk" adalah pemikiran kembali tentang risiko dan peluang. Apakah Bitcoin akan terus melambung atau tidak, para investor harus menghadapi setiap momen kunci dengan sikap hati-hati, sabar, dan terus belajar.
Kiyosaki masih memegang pandangan investasi jangka panjang, yaitu bearish terhadap tabungan dolar, tetapi menyerukan para investor untuk membeli emas, perak, dan Bitcoin sebagai lindung nilai terhadap risiko. Dia percaya bahwa dalam lingkungan ekonomi yang tidak pasti, aset fisik dan aset digital ini dapat lebih baik mempertahankan nilai.
Bitcoin mencapai rekor tertinggi dalam sejarah, tanpa diragukan lagi menjadi fokus pasar. Namun, peringatan dari Kiyosaki mengingatkan kita bahwa menjaga pikiran tetap jernih sangat penting dalam suasana pasar yang penuh semangat. Hindari keserakahan yang berlebihan, pelajari untuk menunggu, dan seperti Buffett, cari peluang saat pasar sedang lesu, mungkin itulah kunci keberhasilan investasi jangka panjang.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Bitcoin (BTC) sulit untuk masuk dan mengejar harga! Penulis "Ayah Kaya Ayah Miskin" Kiyosaki: Jangan menjadi babi yang terlalu serakah di pasar.
Bitcoin memulai minggu ini dengan mencetak rekor tertinggi baru, mencapai puncak 123.000 dolar. Namun, bagi para investor yang masih belum "menarik pelatuk", ini adalah kabar buruk. Menghadapi lonjakan ini, penulis "Rich Dad Poor Dad" Robert Kiyosaki kemarin (14) mengungkapkan di platform X bahwa ia jarang mengatakan akan memperlambat rencana pembelian Bitcoin, menunggu kejelasan arah ekonomi sebelum membuat keputusan. Ia mengingatkan para investor dengan pepatah Wall Street "Pigs get fat, Hogs get slaughtered" (Babi kecil akan gemuk, Babi besar akan disembelih), agar tidak menjadi babi yang terlalu serakah di pasar.
Peringatan Kiyosaki: Bitcoin memang bagus, tetapi jangan terlalu mengejar harga tinggi
Kiyosaki mengungkapkan di platform X: "Bitcoin telah menembus 120.000 dolar AS! Bagi mereka yang sudah memiliki Bitcoin, ini adalah berita yang luar biasa. Namun bagi mereka yang... apapun alasannya... tetap tidak pernah 'menarik pelatuk', ini adalah berita buruk. Mereka sekarang tidak memiliki apa-apa."
Dia kemudian mengutip pepatah Wall Street: "Babi kecil akan menjadi gemuk, babi besar akan disembelih." Dan menyatakan: "Saya akan membeli satu Bitcoin lagi, agar saya bisa menjadi 'lebih gemuk'. Kemudian saya tidak akan membeli lagi... setidaknya sampai saya melihat dengan jelas ke mana arah ekonomi." Kiyosaki menekankan, meskipun Bitcoin melambung hingga 200 ribu, bahkan 1 juta dolar tentu sangat menggoda, tetapi dia tidak ingin menjadi "babi gemuk yang disembelih."
Dia menyarankan investor yang belum mulai memiliki Bitcoin, untuk memulai dari unit yang sangat kecil, bahkan bisa mulai dari satu Satoshi. Ini mencerminkan pengakuannya terhadap nilai jangka panjang Bitcoin, tetapi sekaligus memperingatkan risiko mengejar harga pada puncak pasar secara membabi buta.
Strategi Kas Buffett: Menunggu Peluang Saat Pasar Anjlok
Kiyosaki secara khusus menyebutkan dalam tulisannya bahwa raja saham Warren Buffett saat ini "hampir mengosongkan sahamnya, memegang 350 miliar dolar dalam bentuk uang tunai," yang mengisyaratkan bahwa Buffett sedang menunggu pasar jatuh, bersiap untuk membeli pada harga rendah.
Dia menulis: "Ingat: Warren Buffett sekarang tidak memiliki saham, memegang 350 miliar dolar dalam bentuk tunai. Saya ragu dia sedang menunggu seluruh dunia runtuh... lalu dia akan memegang uang tunai, kembali untuk mengambil aset terbaik."
Meskipun menurut laporan Bloomberg, Buffett sebenarnya masih memiliki banyak saham, tetapi tingkat kasnya memang mencapai level tertinggi baru, mencerminkan kewaspadaannya terhadap ketidakpastian ekonomi global di masa depan. Kiyosaki percaya bahwa sekarang adalah waktu untuk menjadi lebih pintar, dan jika Anda cukup pintar, cukup sabar, mau belajar, dan tetap waspada, ini adalah gelombang "kesempatan untuk menjadi kaya" yang terbaik.
Pasar selalu memiliki peluang, kuncinya adalah "bagaimana menunggu"
Postingan Kiyosaki mencerminkan suasana pasar yang tinggi saat ini, tetapi juga mengingatkan para investor: dalam pasar modal, setiap kecemasan "tidak masuk" adalah pemikiran kembali tentang risiko dan peluang. Apakah Bitcoin akan terus melambung atau tidak, para investor harus menghadapi setiap momen kunci dengan sikap hati-hati, sabar, dan terus belajar.
Kiyosaki masih memegang pandangan investasi jangka panjang, yaitu bearish terhadap tabungan dolar, tetapi menyerukan para investor untuk membeli emas, perak, dan Bitcoin sebagai lindung nilai terhadap risiko. Dia percaya bahwa dalam lingkungan ekonomi yang tidak pasti, aset fisik dan aset digital ini dapat lebih baik mempertahankan nilai.
Bitcoin mencapai rekor tertinggi dalam sejarah, tanpa diragukan lagi menjadi fokus pasar. Namun, peringatan dari Kiyosaki mengingatkan kita bahwa menjaga pikiran tetap jernih sangat penting dalam suasana pasar yang penuh semangat. Hindari keserakahan yang berlebihan, pelajari untuk menunggu, dan seperti Buffett, cari peluang saat pasar sedang lesu, mungkin itulah kunci keberhasilan investasi jangka panjang.