Belakangan ini, gairah pasar Aset Kripto mulai mereda, dan efek "model strategi mikro" yang sebelumnya banyak diikuti juga mulai menunjukkan risiko potensialnya. Menurut statistik terbaru, dari 30 perusahaan publik yang mengumumkan untuk terjun ke bidang koin, hanya 3 yang tetap relatif stabil, sementara perusahaan lainnya mengalami penurunan harga saham dengan tingkat yang berbeda-beda.
Data menunjukkan bahwa lebih dari setengah perusahaan mengalami penurunan harga saham tertinggi lebih dari 50%, beberapa perusahaan bahkan setelah mengumumkan rencana aset kripto, mengalami penurunan harga saham tertinggi yang mencapai angka mengejutkan 98% dalam setahun. Fenomena ini menyoroti risiko potensial dari strategi penempatan aset kripto, serta sikap hati-hati pasar terhadap keputusan investasi semacam itu.
Dari kinerja keterkaitan antara koin dan saham, perusahaan-perusahaan ini umumnya menunjukkan tanda-tanda kemunduran yang jelas. Banyak perusahaan yang setelah mengumumkan rencana pendanaan besar, harga sahamnya tidak naik malah turun. Yang lebih penting, tren penurunan ini telah secara bertahap menyebar dari koin utama dan saham ke aset dengan nilai pasar kecil hingga menengah, menunjukkan penurunan kepercayaan pasar secara umum.
Dalam pemilihan target investasi, 30 perusahaan ini menunjukkan pola yang terdiversifikasi. Di antaranya, 14 perusahaan memilih Bitcoin (BTC), 8 perusahaan bertaruh pada Solana (SOL), dan 6 perusahaan berinvestasi di Ethereum (ETH). Selain itu, ada beberapa perusahaan lain yang terlibat dalam Binance Coin (BNB), Ripple (XRP), Dogecoin (DOGE), dan aset kripto lainnya. Namun, strategi investasi yang beragam ini tidak berhasil memberikan hasil yang diharapkan bagi sebagian besar perusahaan, malah meningkatkan risiko harga saham karena volatilitas tinggi di pasar kripto.
Fenomena penurunan kolektif ini mengungkapkan masalah sebagian perusahaan yang mengikuti "model strategi mikro" dengan buta. Spekulasi konsep yang kurang didukung oleh fundamental yang solid sulit untuk bertahan dalam ujian jangka panjang pasar, dan juga membunyikan lonceng peringatan risiko untuk penempatan Aset Kripto bagi para investor.
Serangkaian peristiwa ini mengingatkan kita untuk lebih berhati-hati dan rasional dalam berinvestasi di Aset Kripto. Perusahaan harus mempertimbangkan situasi nyata mereka saat merumuskan strategi terkait, bukan mengikuti tren pasar secara membabi buta. Pada saat yang sama, para investor juga perlu menyadari karakteristik risiko tinggi dari pasar enkripsi, dan harus mengevaluasi potensi risiko dan imbalan secara lebih komprehensif saat membuat keputusan investasi.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Belakangan ini, gairah pasar Aset Kripto mulai mereda, dan efek "model strategi mikro" yang sebelumnya banyak diikuti juga mulai menunjukkan risiko potensialnya. Menurut statistik terbaru, dari 30 perusahaan publik yang mengumumkan untuk terjun ke bidang koin, hanya 3 yang tetap relatif stabil, sementara perusahaan lainnya mengalami penurunan harga saham dengan tingkat yang berbeda-beda.
Data menunjukkan bahwa lebih dari setengah perusahaan mengalami penurunan harga saham tertinggi lebih dari 50%, beberapa perusahaan bahkan setelah mengumumkan rencana aset kripto, mengalami penurunan harga saham tertinggi yang mencapai angka mengejutkan 98% dalam setahun. Fenomena ini menyoroti risiko potensial dari strategi penempatan aset kripto, serta sikap hati-hati pasar terhadap keputusan investasi semacam itu.
Dari kinerja keterkaitan antara koin dan saham, perusahaan-perusahaan ini umumnya menunjukkan tanda-tanda kemunduran yang jelas. Banyak perusahaan yang setelah mengumumkan rencana pendanaan besar, harga sahamnya tidak naik malah turun. Yang lebih penting, tren penurunan ini telah secara bertahap menyebar dari koin utama dan saham ke aset dengan nilai pasar kecil hingga menengah, menunjukkan penurunan kepercayaan pasar secara umum.
Dalam pemilihan target investasi, 30 perusahaan ini menunjukkan pola yang terdiversifikasi. Di antaranya, 14 perusahaan memilih Bitcoin (BTC), 8 perusahaan bertaruh pada Solana (SOL), dan 6 perusahaan berinvestasi di Ethereum (ETH). Selain itu, ada beberapa perusahaan lain yang terlibat dalam Binance Coin (BNB), Ripple (XRP), Dogecoin (DOGE), dan aset kripto lainnya. Namun, strategi investasi yang beragam ini tidak berhasil memberikan hasil yang diharapkan bagi sebagian besar perusahaan, malah meningkatkan risiko harga saham karena volatilitas tinggi di pasar kripto.
Fenomena penurunan kolektif ini mengungkapkan masalah sebagian perusahaan yang mengikuti "model strategi mikro" dengan buta. Spekulasi konsep yang kurang didukung oleh fundamental yang solid sulit untuk bertahan dalam ujian jangka panjang pasar, dan juga membunyikan lonceng peringatan risiko untuk penempatan Aset Kripto bagi para investor.
Serangkaian peristiwa ini mengingatkan kita untuk lebih berhati-hati dan rasional dalam berinvestasi di Aset Kripto. Perusahaan harus mempertimbangkan situasi nyata mereka saat merumuskan strategi terkait, bukan mengikuti tren pasar secara membabi buta. Pada saat yang sama, para investor juga perlu menyadari karakteristik risiko tinggi dari pasar enkripsi, dan harus mengevaluasi potensi risiko dan imbalan secara lebih komprehensif saat membuat keputusan investasi.