Contoh Pembelaan Tak Bersalah untuk Kasus Pelanggaran Usaha Ilegal
Baru-baru ini, sebuah kasus pelanggaran hukum telah memicu pemikiran orang-orang tentang pemahaman hukum dan keadilan peradilan. Tokoh utama dalam kasus ini adalah seorang pria paruh baya, yang sebelumnya merupakan eksekutif senior di perusahaan asing, tetapi terjebak dalam kesulitan ekonomi akibat pemutusan hubungan kerja. Untuk memenuhi kebutuhan hidup, ia mulai menjual koleksi piringan hitamnya secara online, kemudian membeli sekelompok piringan hitam dari luar negeri untuk dijual di platform e-commerce.
Namun, transaksi barang bekas yang tampaknya biasa ini justru membuatnya terjebak dalam kubangan hukum. Suatu pagi, dia tiba-tiba ditangkap oleh polisi, dan kemudian ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan pelanggaran bisnis ilegal. Alasannya adalah bahwa produk audio-visual yang dia beli dari luar negeri terdeteksi oleh bea cukai saat masuk, dan dia tidak memiliki izin usaha yang relevan.
Pada saat kejadian, penjualan pria tersebut dalam enam bulan telah melebihi 700.000 yuan, jauh melampaui batas pengajuan kasus sebesar 150.000 yuan. Sesuai dengan ketentuan hukum, ia mungkin menghadapi hukuman penjara lebih dari 5 tahun. Ini tentu merupakan pukulan yang sangat menghancurkan bagi sebuah keluarga biasa.
Sebagai pengacara pembela, saya merasakan tanggung jawab yang besar. Di satu sisi, tindakan klien memang melanggar ketentuan hukum; di sisi lain, pemahaman klien terhadap ketentuan hukum yang relevan terbatas, dan secara subjektif tidak ada niat jahat. Bagaimana berjuang untuk kepentingan klien semaksimal mungkin dalam kerangka hukum menjadi masalah yang rumit.
Setelah melakukan penyelidikan dan analisis mendalam, saya memutuskan untuk mengambil strategi pembelaan tidak bersalah. Poin-poin utama pembelaan meliputi:
Para pihak memiliki keterbatasan dalam pemahaman hukum dan tidak memiliki niat jahat secara subyektif.
Tindakannya merupakan langkah yang terpaksa untuk mempertahankan hidup, bukan untuk meraih keuntungan besar.
Tindakan tersebut tidak menyebabkan akibat bahaya sosial yang serius.
Hukum pidana yang berlaku harus mengikuti prinsip kehati-hatian, kasus ini sebaiknya tidak ditangani dengan cara pidana.
Setelah melalui beberapa putaran komunikasi dan pembelaan, kejaksaan akhirnya menerima pendapat pembelaan dan mengembalikan kasus tersebut kepada pihak kepolisian untuk dicabut.
Kasus ini memicu pemikiran mendalam saya tentang keadilan pidana. Dalam kasus pidana, tidak ada yang namanya "orang baik" atau "orang jahat" yang mutlak. Makna hukum adalah untuk secara rasional mengklarifikasi benar dan salah, bukan untuk menghukum secara buta. Sebagai pengacara pembela pidana, tanggung jawab kami adalah mendorong keadilan di pengadilan, dan berbicara untuk setiap orang yang mungkin disalahpahami.
Lihat Asli
This page may contain third-party content, which is provided for information purposes only (not representations/warranties) and should not be considered as an endorsement of its views by Gate, nor as financial or professional advice. See Disclaimer for details.
Pembelaan tidak bersalah untuk kejahatan menjalankan usaha secara ilegal, pengacara membantu terdakwa berhasil mencabut tuntutan.
Contoh Pembelaan Tak Bersalah untuk Kasus Pelanggaran Usaha Ilegal
Baru-baru ini, sebuah kasus pelanggaran hukum telah memicu pemikiran orang-orang tentang pemahaman hukum dan keadilan peradilan. Tokoh utama dalam kasus ini adalah seorang pria paruh baya, yang sebelumnya merupakan eksekutif senior di perusahaan asing, tetapi terjebak dalam kesulitan ekonomi akibat pemutusan hubungan kerja. Untuk memenuhi kebutuhan hidup, ia mulai menjual koleksi piringan hitamnya secara online, kemudian membeli sekelompok piringan hitam dari luar negeri untuk dijual di platform e-commerce.
Namun, transaksi barang bekas yang tampaknya biasa ini justru membuatnya terjebak dalam kubangan hukum. Suatu pagi, dia tiba-tiba ditangkap oleh polisi, dan kemudian ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan pelanggaran bisnis ilegal. Alasannya adalah bahwa produk audio-visual yang dia beli dari luar negeri terdeteksi oleh bea cukai saat masuk, dan dia tidak memiliki izin usaha yang relevan.
Pada saat kejadian, penjualan pria tersebut dalam enam bulan telah melebihi 700.000 yuan, jauh melampaui batas pengajuan kasus sebesar 150.000 yuan. Sesuai dengan ketentuan hukum, ia mungkin menghadapi hukuman penjara lebih dari 5 tahun. Ini tentu merupakan pukulan yang sangat menghancurkan bagi sebuah keluarga biasa.
Sebagai pengacara pembela, saya merasakan tanggung jawab yang besar. Di satu sisi, tindakan klien memang melanggar ketentuan hukum; di sisi lain, pemahaman klien terhadap ketentuan hukum yang relevan terbatas, dan secara subjektif tidak ada niat jahat. Bagaimana berjuang untuk kepentingan klien semaksimal mungkin dalam kerangka hukum menjadi masalah yang rumit.
Setelah melakukan penyelidikan dan analisis mendalam, saya memutuskan untuk mengambil strategi pembelaan tidak bersalah. Poin-poin utama pembelaan meliputi:
Setelah melalui beberapa putaran komunikasi dan pembelaan, kejaksaan akhirnya menerima pendapat pembelaan dan mengembalikan kasus tersebut kepada pihak kepolisian untuk dicabut.
Kasus ini memicu pemikiran mendalam saya tentang keadilan pidana. Dalam kasus pidana, tidak ada yang namanya "orang baik" atau "orang jahat" yang mutlak. Makna hukum adalah untuk secara rasional mengklarifikasi benar dan salah, bukan untuk menghukum secara buta. Sebagai pengacara pembela pidana, tanggung jawab kami adalah mendorong keadilan di pengadilan, dan berbicara untuk setiap orang yang mungkin disalahpahami.