Bitcoin mungkin mencapai titik tertinggi baru di paruh kedua tahun ini

Laporan pasar bulan Februari yang baru dirilis menunjukkan bahwa harga Bitcoin naik tajam sekitar 45% pada bulan Februari, dan untuk pertama kalinya sejak kuartal keempat 2021, menembus batas 60 ribu dolar. Saat ini, harga Bitcoin hanya 9% lebih rendah dari titik tertinggi sejarah.

Analisis menyatakan bahwa lonjakan ini mungkin disebabkan oleh dua faktor utama: pertama, produk ETF Bitcoin yang baru diluncurkan di Amerika Serikat menarik aliran dana yang besar; kedua, investor memiliki ekspektasi tinggi terhadap peristiwa pengurangan setengah Bitcoin yang akan terjadi pada bulan April.

Dalam bulan Februari yang kinerja aset tradisionalnya tidak konsisten, pasar cryptocurrency justru menyerahkan laporan hasil yang cemerlang. Ini terutama berkat peluncuran ETF Bitcoin spot yang baru yang terus menarik dana serta serangkaian perkembangan fundamental yang menguntungkan.

Namun, risiko utama yang dihadapi oleh valuasi aset digital saat ini mungkin berasal dari kebijakan moneter Federal Reserve. Data inflasi bulan Februari kembali meningkat, yang dapat menyebabkan penundaan waktu penurunan suku bunga hingga paruh kedua tahun ini atau bahkan lebih lama.

Dari perspektif tingkat pengembalian absolut dan pengembalian yang disesuaikan dengan risiko, Bitcoin dan Ethereum pada bulan Februari menjadi salah satu aset yang berkinerja terbaik di pasar cryptocurrency dan keuangan tradisional.

Meskipun dalam beberapa tahun terakhir korelasi antara cryptocurrency dan pasar tradisional meningkat, namun kinerja luar biasa dari token utama di bulan Februari sekali lagi menyoroti keunggulan diversifikasi dari kategori aset kripto.

Untuk Bitcoin, tren kenaikan yang kuat kemungkinan sebagian mencerminkan aliran dana yang terus menarik dari ETF Bitcoin spot yang baru diluncurkan di AS. Dari peluncuran pada 11 Januari hingga akhir Februari, 10 ETF Bitcoin spot telah mencatat aliran masuk bersih sebesar 7,46 miliar dolar AS, dengan aliran masuk bersih pada bulan Februari saja mencapai 6 miliar dolar AS.

Perlu dicatat bahwa sejak peluncuran ETF Bitcoin spot, ETF emas yang terdaftar di AS mengalami aliran dana bersih keluar, yang mungkin menunjukkan bahwa investor beralih dari satu aset "penyimpanan nilai" ke aset lainnya.

Dari sudut pandang penawaran dan permintaan Bitcoin, dengan tingkat hadiah blok saat ini, jaringan Bitcoin menghasilkan sekitar 900 koin baru setiap hari, sekitar 54 juta dolar AS ( dengan asumsi harga rata-rata 60 ribu dolar AS ). Dan setelah pengurangan setengah Bitcoin pada April 2024, produksi harian akan turun menjadi 450 koin, sekitar 27 juta dolar AS.

Sebagai perbandingan, pada bulan Februari, rata-rata aliran masuk bersih harian ETF Bitcoin spot yang terdaftar di AS mencapai 208 juta dolar AS, jauh melebihi kecepatan pasokan baru saat ini dan setelah pengurangan setengah. Ketidakseimbangan antara permintaan dan pasokan ini mungkin telah mendorong kenaikan valuasi Bitcoin.

Meskipun Bitcoin menunjukkan performa yang mengesankan di bulan Februari, namun tetap dilewati oleh aset kripto kedua terbesar, Ethereum, yang mengalami kenaikan sebesar 47% pada bulan tersebut. Pasar tampaknya sedang menantikan peningkatan penting pada jaringan Ethereum pada 13 Maret. Peningkatan ini akan menyediakan ruang penyimpanan khusus untuk solusi lapisan kedua, yang diharapkan dapat mengurangi biaya data dan meningkatkan efisiensi operasional.

Selain itu, Ethereum mungkin juga diuntungkan oleh faktor positif lainnya, seperti perhatian terhadap teknologi "re-staking", konferensi ETH Denver yang akan segera diadakan, serta harapan persetujuan ETF ETH.

Segmen pasar yang berkinerja terbaik pada bulan Februari adalah cryptocurrency utilitas dan layanan, dengan kenaikan sebesar 53%. Kategori ini mencakup beberapa koin yang terkait dengan teknologi kecerdasan buatan, beberapa token mengalami keuntungan yang signifikan.

Sektor cryptocurrency keuangan meningkat 34% pada bulan Februari. Di antaranya, token tata kelola dari bursa terdesentralisasi Uniswap, UNI, mengalami kenaikan signifikan, terutama karena platform tersebut kemungkinan akan membagikan sebagian biaya transaksi kepada pemegang UNI yang melakukan staking dan memberikan hak suara.

Nilai cryptocurrency meningkat pada bulan Februari seiring dengan peningkatan volume perdagangan dan perbaikan indikator on-chain, terutama pada jaringan Ethereum. Misalnya, volume perdagangan spot harian ETH pada bulan Februari mencapai 5,8 miliar dolar, mencetak rekor tertinggi sejak September 2021. Total nilai transfer di jaringan Ethereum juga naik ke level tertinggi sejak Juni 2022.

Dengan aliran dana ETF Bitcoin dan berbagai faktor positif yang mendukung, pasar cryptocurrency tampil kuat tahun ini. Namun, pelajaran penting dari siklus kripto sebelumnya adalah bahwa faktor-faktor seperti kebijakan moneter Federal Reserve dan kondisi makroekonomi dapat memiliki dampak signifikan pada valuasi aset kripto.

Jika prospek pasar makro tetap optimis, banyak faktor positif di industri ( seperti pengurangan Bitcoin dan pembaruan Ethereum ) mungkin mendorong harga token untuk naik lebih lanjut tahun ini. Mengingat Bitcoin saat ini hanya 9% lebih rendah dari titik tertinggi historis, maka paruh kedua tahun ini diharapkan dapat mencetak titik tertinggi historis baru.

Sebaliknya, lingkungan makro yang kurang menguntungkan mungkin akan menekan kenaikan valuasi. Pada kuartal keempat 2023, Bitcoin mungkin diuntungkan dari perubahan kebijakan Fed dari peningkatan suku bunga menjadi penurunan suku bunga. Jika Fed menurunkan suku bunga dalam beberapa bulan ke depan, hal ini mungkin akan melemahkan dolar, sehingga mendukung valuasi aset yang bersaing dengan dolar, termasuk Bitcoin.

Namun, tren penurunan inflasi di AS pada bulan Januari tampaknya menunjukkan pelambatan atau stagnasi, dan pasar mulai khawatir tentang prospek inflasi yang meningkat. Jika inflasi terus tinggi, para pejabat Federal Reserve mungkin mempertimbangkan untuk menunda waktu penurunan suku bunga hingga akhir tahun ini atau 2025. Secara umum, kenaikan suku bunga di AS mungkin menguntungkan dolar, tetapi mungkin merugikan Bitcoin.

Diperkirakan inflasi harga konsumen di Amerika Serikat akan terus menurun, yang pada akhirnya mendorong Federal Reserve untuk menurunkan suku bunga. Namun, investor cryptocurrency harus memperhatikan laporan inflasi yang akan datang, serta panduan suku bunga kebijakan yang diperbarui dalam pertemuan Federal Reserve pada 20 Maret.