Baru-baru ini, Trump mengeluarkan pernyataan yang menarik perhatian melalui platform media sosial, langsung menyoroti kebijakan moneter Ketua Federal Reserve (FED) Jerome Powell. Dalam postingannya, ia menyatakan bahwa Powell akan menjelaskan kepada Kongres alasan penolakannya untuk menurunkan suku bunga, dan menyebutnya "Tuan Terlambat".
Trump menekankan bahwa, dibandingkan dengan Eropa yang telah melakukan 10 kali penurunan suku bunga, suku bunga di Amerika tetap tidak berubah. Dia berpendapat bahwa, dalam kondisi ekonomi yang makmur saat ini dan tanpa inflasi, The Federal Reserve (FED) seharusnya setidaknya menurunkan suku bunga sebesar 2 hingga 3 poin persentase. Trump juga menunjukkan bahwa jika penurunan suku bunga semacam itu diterapkan, Amerika dapat menghemat hingga 800 miliar dolar setiap tahunnya.
Pernyataan ini sekali lagi menyoroti ketidakpuasan Trump terhadap kebijakan The Federal Reserve (FED), dan juga mencerminkan harapannya yang mendesak untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun, The Federal Reserve (FED) tetap menegaskan independensinya, menekankan bahwa keputusan kebijakan moneter perlu didasarkan pada analisis data ekonomi yang komprehensif.
Seruan Trump ini memicu diskusi luas di kalangan finansial. Beberapa analis berpendapat bahwa penurunan suku bunga yang begitu besar dapat membawa risiko inflasi, sementara yang lain berpendapat bahwa dalam konteks meningkatnya ketidakpastian ekonomi global, penurunan suku bunga yang moderat mungkin ada kebutuhan.
Bagaimanapun, pernyataan Trump ini jelas akan menambah perhatian terhadap sidang kongres yang akan datang, dan orang-orang juga akan memperhatikan dengan saksama bagaimana Ketua Powell merespons tekanan ini, serta arah kebijakan moneter The Federal Reserve (FED) di masa depan.
This page may contain third-party content, which is provided for information purposes only (not representations/warranties) and should not be considered as an endorsement of its views by Gate, nor as financial or professional advice. See Disclaimer for details.
20 Suka
Hadiah
20
5
Bagikan
Komentar
0/400
WalletWhisperer
· 06-27 03:52
anomali statistik menunjukkan powell sedang bermain berani dengan psikologi pasar... sangat menarik sebenarnya
Lihat AsliBalas0
DefiPlaybook
· 06-25 04:43
97,3% data menunjukkan bahwa menurunkan suku bunga tidak seaman membeli koin.
Baru-baru ini, Trump mengeluarkan pernyataan yang menarik perhatian melalui platform media sosial, langsung menyoroti kebijakan moneter Ketua Federal Reserve (FED) Jerome Powell. Dalam postingannya, ia menyatakan bahwa Powell akan menjelaskan kepada Kongres alasan penolakannya untuk menurunkan suku bunga, dan menyebutnya "Tuan Terlambat".
Trump menekankan bahwa, dibandingkan dengan Eropa yang telah melakukan 10 kali penurunan suku bunga, suku bunga di Amerika tetap tidak berubah. Dia berpendapat bahwa, dalam kondisi ekonomi yang makmur saat ini dan tanpa inflasi, The Federal Reserve (FED) seharusnya setidaknya menurunkan suku bunga sebesar 2 hingga 3 poin persentase. Trump juga menunjukkan bahwa jika penurunan suku bunga semacam itu diterapkan, Amerika dapat menghemat hingga 800 miliar dolar setiap tahunnya.
Pernyataan ini sekali lagi menyoroti ketidakpuasan Trump terhadap kebijakan The Federal Reserve (FED), dan juga mencerminkan harapannya yang mendesak untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun, The Federal Reserve (FED) tetap menegaskan independensinya, menekankan bahwa keputusan kebijakan moneter perlu didasarkan pada analisis data ekonomi yang komprehensif.
Seruan Trump ini memicu diskusi luas di kalangan finansial. Beberapa analis berpendapat bahwa penurunan suku bunga yang begitu besar dapat membawa risiko inflasi, sementara yang lain berpendapat bahwa dalam konteks meningkatnya ketidakpastian ekonomi global, penurunan suku bunga yang moderat mungkin ada kebutuhan.
Bagaimanapun, pernyataan Trump ini jelas akan menambah perhatian terhadap sidang kongres yang akan datang, dan orang-orang juga akan memperhatikan dengan saksama bagaimana Ketua Powell merespons tekanan ini, serta arah kebijakan moneter The Federal Reserve (FED) di masa depan.