Jin10 Data 12 Juli - Menurut laporan situs AXIOS, sumber-sumber mengatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin memberi tahu Trump dan pejabat Iran bahwa ia mendukung ide perjanjian nuklir Iran yang tidak ada pengayaan uranium, dan mendesak Iran untuk mencapai perjanjian nuklir "nol pengayaan" dengan Amerika Serikat. Ia mendorong Iran untuk berusaha ke arah itu, agar negosiasi dengan Amerika Serikat menjadi lebih menguntungkan. Namun seorang pejabat Eropa yang memiliki pemahaman langsung tentang masalah ini menyatakan bahwa pihak Iran mengatakan mereka tidak akan mempertimbangkan hal tersebut. Selama bertahun-tahun, Rusia telah menjadi pendukung diplomatik utama Iran dalam masalah nuklir. Namun, meskipun Moskow secara terbuka mendukung hak pengayaan uranium Iran, setelah perang selama 12 hari antara Israel dan Iran, Putin secara pribadi mengambil sikap yang lebih keras. Selama dan setelah perang 12 hari tersebut, Iran merasa kecewa karena tidak memberikan dukungan penting kepada Rusia selain pernyataan media.
This page may contain third-party content, which is provided for information purposes only (not representations/warranties) and should not be considered as an endorsement of its views by Gate, nor as financial or professional advice. See Disclaimer for details.
Diketahui bahwa Putin mendesak Iran untuk mencapai kesepakatan nuklir "nol pengayaan" dengan Amerika Serikat.
Jin10 Data 12 Juli - Menurut laporan situs AXIOS, sumber-sumber mengatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin memberi tahu Trump dan pejabat Iran bahwa ia mendukung ide perjanjian nuklir Iran yang tidak ada pengayaan uranium, dan mendesak Iran untuk mencapai perjanjian nuklir "nol pengayaan" dengan Amerika Serikat. Ia mendorong Iran untuk berusaha ke arah itu, agar negosiasi dengan Amerika Serikat menjadi lebih menguntungkan. Namun seorang pejabat Eropa yang memiliki pemahaman langsung tentang masalah ini menyatakan bahwa pihak Iran mengatakan mereka tidak akan mempertimbangkan hal tersebut. Selama bertahun-tahun, Rusia telah menjadi pendukung diplomatik utama Iran dalam masalah nuklir. Namun, meskipun Moskow secara terbuka mendukung hak pengayaan uranium Iran, setelah perang selama 12 hari antara Israel dan Iran, Putin secara pribadi mengambil sikap yang lebih keras. Selama dan setelah perang 12 hari tersebut, Iran merasa kecewa karena tidak memberikan dukungan penting kepada Rusia selain pernyataan media.