Pada 28 Mei, analis Monex Europe Nick Rees mengatakan bahwa pound masih undervalued, terutama terhadap euro, bahkan setelah apresiasi baru-baru ini. Dia mengatakan bahwa perbedaan suku bunga dan perbedaan pertumbuhan tetap positif untuk pound. Inggris juga lebih tahan terhadap risiko tarif AS daripada kebanyakan ekonomi lain, termasuk zona euro. Namun, menurut London Stock Exchange Group (LSEG), euro telah naik 1,4% terhadap pound sepanjang tahun ini. "Berdasarkan fundamental makro, itu tidak masuk akal bagi kami," kata Rees. Dia mencatat bahwa penghindaran risiko telah menekan valuasi GBP sejauh tahun ini, didorong oleh tarif AS, situasi politik di Inggris dan "atmosfer umum" seputar ekonomi Inggris.
Lihat Asli
This page may contain third-party content, which is provided for information purposes only (not representations/warranties) and should not be considered as an endorsement of its views by Gate, nor as financial or professional advice. See Disclaimer for details.
Analis: Poundsterling masih undervalued
Pada 28 Mei, analis Monex Europe Nick Rees mengatakan bahwa pound masih undervalued, terutama terhadap euro, bahkan setelah apresiasi baru-baru ini. Dia mengatakan bahwa perbedaan suku bunga dan perbedaan pertumbuhan tetap positif untuk pound. Inggris juga lebih tahan terhadap risiko tarif AS daripada kebanyakan ekonomi lain, termasuk zona euro. Namun, menurut London Stock Exchange Group (LSEG), euro telah naik 1,4% terhadap pound sepanjang tahun ini. "Berdasarkan fundamental makro, itu tidak masuk akal bagi kami," kata Rees. Dia mencatat bahwa penghindaran risiko telah menekan valuasi GBP sejauh tahun ini, didorong oleh tarif AS, situasi politik di Inggris dan "atmosfer umum" seputar ekonomi Inggris.