Hamas menyatakan tidak akan menyerah pada perlawanan bersenjata, membantah bahwa pemimpin militernya telah tewas.

Pada 22 Mei, juru bicara Hamas Jihad Taha menanggapi pernyataan Netanyahu pada konferensi pers pada 21 waktu setempat, dengan mengatakan bahwa Israel hanya "terus bermain dengan taktik negosiasi" dan menekankan bahwa Hamas tidak akan pernah menerima segala bentuk kondisi sepihak atau tuntutan perlucutan senjata. Taha mengatakan apa yang disebut "kesediaan Netanyahu untuk mencapai kesepakatan" hanyalah tindakan sementara dalam menghadapi tekanan internasional yang kuat. Prasyarat gencatan senjata yang diusulkan Israel dan pengaturan untuk masa depan Gaza sama sekali tidak dapat diterima, dan Hamas tidak akan pernah menyerah pada perlawanan bersenjata, apalagi menerima pengusiran para pemimpinnya dari Jalur Gaza. Taha mengatakan Hamas belum mengeluarkan pernyataan apa pun tentang kondisi pemimpin militernya, Mohammed Sinwar, dan membantah klaim Netanyahu bahwa dia "mungkin telah terbunuh."