Pada dasarnya, suku bunga adalah biaya untuk meminjam uang. Ketika bank sentral (seperti RBA atau Federal Reserve AS) mengubah suku bunga dasar, itu mempengaruhi seberapa banyak biaya yang harus dikeluarkan oleh bisnis dan individu untuk mengambil pinjaman.
Perubahan kecil ini mempengaruhi tidak hanya hipotek dan pinjaman mobil, tetapi juga pasar global—termasuk dunia kripto yang sangat fluktuatif.
Ketika suku bunga rendah, investor biasanya mencari aset berisiko tinggi dengan imbalan tinggi seperti kripto. Bitcoin, altcoin, dan NFT menjadi menarik karena imbal hasil tradisional (seperti rekening tabungan) terlalu rendah.
Tetapi ketika suku bunga naik, investor cenderung memindahkan modal ke aset yang lebih aman dan memberikan bunga seperti obligasi atau uang tunai—yang mengarah pada penurunan permintaan kripto dan seringkali harga.
Kebijakan moneter yang ketat seringkali mengurangi pasokan uang di pasar. Saat likuiditas mengering, bahkan proyek kripto yang berkinerja tinggi dapat mengalami penjualan. Investor ritel dan institusi sama-sama mulai menarik modal dari pasar yang berisiko.
Banyak protokol keuangan terdesentralisasi (DeFi) menawarkan peminjaman, peminjaman, dan imbalan staking. Seiring dengan meningkatnya suku bunga tradisional, selisih antara hasil DeFi dan suku bunga bank menyusut. Ini mengurangi insentif untuk menyimpan dana di protokol DeFi, yang berpotensi menurunkan permintaan token dan total nilai yang terkunci (TVL).
Kenaikan suku bunga seringkali memperkuat dolar AS. Karena kripto dihargai dalam USD secara global, dolar yang lebih kuat biasanya memberikan tekanan turun pada harga kripto. Sebaliknya, ketika dolar melemah, Bitcoin dan kripto lainnya seringkali mengalami kenaikan.
Tingkat bunga yang lebih tinggi membatasi spekulasi yang berlebihan. Kenaikan koin meme dan hype NFT cenderung mereda selama siklus kenaikan suku bunga, karena investor ritel menjadi lebih berhati-hati dan volume transaksi menurun.
Kenaikan suku bunga mengurangi likuiditas pasar dan meningkatkan permintaan untuk investasi yang lebih aman, menyebabkan banyak investor keluar dari aset yang volatil seperti kripto.
Tidak selalu. Bitcoin dan Ethereum sering menunjukkan lebih banyak ketahanan, sementara altcoin yang lebih kecil dan token meme cenderung lebih volatil selama perubahan suku bunga.
Ya, tetapi itu sering tergantung pada narasi. Misalnya, jika kripto dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi atau risiko geopolitik, itu mungkin masih berkinerja baik.
DeFi mungkin melihat partisipasi yang lebih rendah karena suku bunga perbankan tradisional menjadi lebih menarik. Namun, inovasi dalam mekanisme hasil masih dapat menarik pengguna.
Sebagian besar situs web bank sentral dan platform berita keuangan menawarkan pembaruan waktu nyata. Untuk analisis dampak khusus kripto, platform seperti Gate.com memberikan wawasan yang berguna.
Bagikan
Konten